Sesungguhnya sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang dijalannya, semangat dalam mereali-sasikannya, dan kesiapan untuk beramal serta berkorban dalam mewujudkannya.
Keempat rukun ini, yakni iman, ikhlas, semangat dan amal merupakan karakter yang melekat pada pemuda. Kerana sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertakwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. Hal itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda

(Hasan Al-Banna)

Aug 8, 2011

Tokoh-Tokoh Pemikir Liberal


Berikut ini adalah tokoh-tokoh pemikir paham liberal:

1. John Locke
John Locke
Filsafat politiknya sangat mempengaruhi semua filsuf Barat. Locke mendasari kesimpulannya pada metode empiris dan mengembangkan teori kedaulatan rakyat dengan kekuatan yang terpusat pada kehendak rakyat. Pemerintah hanya merupakan perwalian di mana rakyat mendelegasikan kekuasaannya dan rakyat dapat mencabutnya kembali apabila tidak mempercayai pemerintahan tersebut. Dia membenarkan adanya pembatasan terhadap kekuasaan kedaulatan rakyat, adanya hak rakyat dalam membentuk hukum, adanya toleransi terhadap perbedaan agama yang tidak bertentangan dengan kesatuan politik dan tertib ekonomi yang memberi kebebasan berdagang kepada semua orang. Dia yakin bahwa negara akan menjaga hak-hak asasinya. Ia menolak keabsahan politik pemerintahan gereja yang yakin menyatakan perlunya toleransi agama, tidak termasuk elemen yang subversif terhadap negara. Inti pemikiran inilah yang menjadikan sumber inspirasi bagi revolusi Amerika dan Prancis serta banyak kata-kata Locke yang dikutip dalam Deldarasi Kemerdekaan Amerika dan Hak-Hak Manusia Prancis.






2. John Milton
John Milton
Bukunya Aeropagiticia menyajikan kebebasan intelektual dalam tradisi liberal yang intinya mengandung argumentasi kuat menentang teori otoriter. Dasar asumsinya ialah manusia dengan akal pikirannya dapat membedakan yang benar dan salah; antara yang baik dan buruk. Agar dapat menggunakan kemampuannya itu maka manusia harus mempunyai hak-hak terbatas untuk dapat mendengarkan pemikiran dan cita-cita orang lain sehingga kebenaran akan tercapai dan dapat diperlihatkan dan dipertahankan asal diberi kebebasan untuk mempertahankan diri dalam `pertemuan bebas dan terbuka’ sehingga lahirlah sebuah konsep berdasarkan pemikiran Milton terkenal dengan “Pasar Ide Terbuka”. Konsep lain temuan Milton adalah “Konsep Pelurusan Sendiri”, yaitu dalam pertemuan perdebatan bebas maka semua yang hadir sebaiknya menyatakan pikiran dan perasaannya sebab pembahasan kemudian akan berakhir dengan pendapat yang benar akan bertahan, sedangkan yang salah akan hilang. Apabila yang salah akan menang maka sifatnya akan sementara sebab yang benar akan mencari tambahan pertahanan sehingga melalui proses pelurusan sendiri akhirnya akan menang. Maksud Milton agar pemerintah tidak membatasi pendapat orang jujur tetapi berbeda pandangan dengan pemerintah. Bahkan Milton meningkari kebebasan penuh dari Gereja Katolik Roma karena mereka tidak memenuhi ukuran kejujuran yang dibuatnya. Meskipun imbauan Milton tidak berpengaruh besar, pada abad 18 bukunya beredar secara luas di Inggris dan Amerika.




3. John Erksine
John Erksine
John Erksine berbicara lantang mengenai kebebasan pers dalam abad 18 dan mengembangkan konsep liberal tentang kebebasan pers. Dalam pembelaannya terhadap penerbit yang dituduh melanggar hukum. Penerbitan Thomas Paine yang berjudul The Rights of Main, antara lain … bahwa setiap manusia tidak ingin menyesatkan tetapi berusaha untuk menjelaskan kepada orang lain dengan kemampuan akal, pikiran, dan kesadarannya, kepada seluruh negara tentang pemerintahan secara um um maupun khusus dan kekhilafannya adalah benar.






4. John Stuart Mill
John Stuart Mill
Ia mengingatkan bahwa kebebasan berarti hak setiap individu dewasa untuk berpikir dan bertindak sesukanya, sepanjang itu tidak merugikan orang lain. Semua tindakannya harus bertujuan untuk mencipta, memelihara, dan meningkatkan kebahagiaan orang sebanyak-banyaknya karena masyarakat dikatakan balk bila terdapat sebanyak mungkin orang yang merasakan kebahagiaan. Menurutnya, ada empat dalil pokok pandangan umum tentang kebebasan berpendapat, yaitu (1) apabila kita membungkam sebuah opini berarti bahwa kita membungkam kebenaran; (2) opini yang salah mungkin mengandung kebenaran yang diperlukan di dalamnya agar memperoleh kebenaran secara menyeluruh; (3) apabila opini yang diterima umum merupakan kebenaran seluruhnya namun masyarakat masih cenderung mencekalnya tidak menggunakan akal pikirannya, tetapi berdasarkan prasangka, terkecuali apabila dia dipaksa mempertahankan kebenaran tersebut; (4) kalau opini yang diterima umum tidak diperdebatkan dari waktu ke waktu maka kekuatan dan pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia akan menyurut.



5. Thomas Jefferson
Thomas Jefferson
Seorang filsuf yang mencampurkan aliran liberalisme, legalisme, dan tradisionalisme Inggris dengan rasionalisme Prancis yang lebih radikal. Menurutnya, fungsi utama dari pemerintah ialah membangun dan memelihara kerja di mana setiap orang dapat mencapai apa yang diinginkan. Fungsi pers untuk berpartisipasi dalam mendidik perseorangan melalui medianya, dan pada saat bersamaan menjaga agar pemerintah tidak menyimpang dari tujuan semula. Sebagai seorang negarawan pada saat terpilih untuk kedua kalinya, Jefferson dalam pidato pengangkatannya mengucapkan bahwa apabila pemerintah tidak tahan terhadap kritik maka patut berhenti.Pustaka
Politik Komunikasi Oleh Hj. Suyuti S.B.

No comments: